1. Radopholus similis ;
Famili Pratylenchidae
KLASIFIKASI
Phylum : Aschelminthes
Class : Nematoda
Ordo : Tylenchida
Family : Pratylenchidae
Genus : Radopholus
Radhopolus similis terdapat secara luas di
daerah tropik dan sub tropik , merupakan patogen penting pada pisang pada
daerah penanaman pisang. Nematoda ini berbentuk seperti cacing, panjang 0,65 mm
dan lebar 25μm. Nematoda ini hidup dan bereproduksi di dalam rongga korteks akar
. semua larva dan dewasa dapat menginfeksi akar (Sugiharto, 1983).
Apabila diperlakukan
dengan panas secara hati-hati, maka nematoda yang mati tubuhnya akan lurus atau
sedikit melengkung pada bagian ventral. Tedapat adanya tanda sexual dimorfisme
pada bagian anterior (Luc et al., 1995).

Kepala nematoda jantan
berbentuk membulat dan berlekuk yang sangat berbeda dengan betina. Mempunyai
testis tunggal dan bursa meluas sampai dua per tiga ekor (Dropkin,1992).
Panjang spikula 18-22 μm berbentuk slindris dan melengkung. Ekor memanjang
berbentuk krucut dan melengkung ke arah ventral dan pembungkus bursa antara 2-3
atau lebih. Jantan : Panjang nematoda jantan rata-rata 0,58 mm dan mengalami
degenerasi, esofagus dan styletnya tidak berkembang sempurna. Kepala nematoda
jantan berbentuk membulat dan berlekuk yang sangat berbeda dengan betina.
Mempunyai testis tunggal dan bursa meluas sampai dua per tiga ekor
(Dropkin,1992). Panjang spikula 18-22 μm berbentuk slindris dan melengkung.
Ekor memanjang berbentuk krucut dan melengkung ke arah ventral dan pembungkus
bursa antara 2-3 atau lebih (Shurtleff and Averre III, 2000).
Menurut Dropkin
(1991) infeksi yang disebabkan oleh Radopholus
sp dapat menyebabkan batang tanaman pisang mudah roboh, hal tersebut juga dapat
disebabkan oleh Pratylenchus sp. dan Helicotylenchus sp. pada infeksi yang
tinggi (Luc et al. 1995). R. similis atau nematoda pelubang akar diketahui sebagai endoparasit
migratori pada berbagai jenis tanaman. Nematoda ini merusak atau
makan bagian korteks akar sehingga terjadi lubang-lubang pada akar tersebut.
Semua stadia dapat dijumpai pada di dalam akar dan tanah. Jantan bersifat
nonparasit, sedangkan stadia lainnya bersifat parasit pada tanaman (Mustika,
2003).
Selain temperatur
tanah, kehidupan nematoda juga dipengaruhi oleh keberadaan filum air baik di
dalam tanah atau dalam tanaman. Filum air berperan bagi mobilitas nematoda,
menentukan inaktif dan tidaknya nematoda, bahkan berpengaruh terhadap
mortalitasnya (Williams dan Bridge, 1983). Porositas, kelembaban, dan aerasi
tanah juga berperan dalam keberlangsungan hidup nematoda (Sastrahidayat, 1992).
Pada umumnya nematoda berada di lapisan tanah antara 15-30 cm, namun dapat
berkembang baik jika tanah mempunyai banyak pori dan mempunyai cukup udara.
Pengendalian serangan nematoda Radopholus
sp dapat dilakukan dengan cara :
1. Rotasi Tanaman
Rotasi tanaman dimasudkan
untuk mengurangi kepadatan populasi nematoda di dalam tanah yang sudah terinfestasi.
Rotasi tanaman dilakukan dengan menanam jenis tanaman yang bukan termasuk inang
dari patogen tersebut. Penanaman dengan tanaman bukan inang diharapkan akan
memutus atau setidaknya mengganggu siklus hidup nematoda.
Peningkatan populasi nematoda dalam tanah banyak dipengaruhi oleh penanaman
tanaman inang yang sama secara terus menerus (Munif, 2003).
2.
Tanaman perangkap (Trap cropping)
Penanaman tanaman perangkap
pada lahan yang sudah terinfestasi nematoda akan sangat bermanfaat untuk
mengurangi kepadatan populasinya. Metode pengendalian ini telah berhasil
digunakan untuk mengurangi populasi nematoda sista pada kentang.
3.
Solarisasi tanah
Solarisasi dengan menggunakan
plastik gelap maupun terang adalah upaya untuk meningkatkan temperatur tanah
pada level tertentu sehingga dapat menekan populasi nematoda maupun patogen
tanah. Mekanisme penekanannya dapat secara langsung dengan terbunuhnya propagul
patogen atau nematoda akibat peningkatan suhu akibat peningkatan suhu karena
proses penutupan tanah dengan plastik dalam jangka waktu tertentu, maupun
secara tidak langsung dengan aktifnya berbagai mikroorganisme antagonis dalam
tanah karena proses solarisasi tersebut (Munif, 2003).
4.
Penggenangan
Penggenangan tanah yang
terinfestasi selama beberapa bulan dapat mengurangi populasi nematoda.
Penggenangan telah terbukti populasiMeloidogyne pada pertanaman secara
signifikan. Cara ini juga telah digunakan untuk mengurangi serangan
nematoda Radopholus similis yang menyerang tanaman pisang di
Amerika Tengah dan Selatan (Munif, 2003).
5.
Bahan Organik
Berbagai jenis bahan organik
seperti kompos, pupuk kandang dari kotoran ayam dan bahan organik lainnya telah
dilaporkan dapat mengurangi serangan nematoda parasit. Penambahan bahan organik
ke dalam tanah selain dapat meningkatkan kualitas kesehatan tanah dan kesuburan
tanaman, juga dapat merangsang perkembangan mikroorganisme antagonis. Beberapa
senyawa yang diproduksi oleh berbagai bahan organik di dalam tanah
juga dilaporkan dapat meningkatkan populasi nematoda predator (Munif, 2003).
0 comments :
Posting Komentar