Minggu, 21 Agustus 2011

Vertebrata Hama : WERENG COKLAT


Wereng Coklat (WCK)

Serangga wereng coklat berukuran kecil, panjang 0,1-0,4 cm. Wereng coklat bersayap panjang dan wereng punggung putih berkembang ketika makanan tidak tersedia atau terdapat dalam jumlah terbatas. Dewasa bersayap panjang dapat menyebar sampai beratus kilometer.


Mengapa Wereng harus Dikendalikan?

Wereng coklat dapat menyebabkan daun berubah kuning oranye sebelum menjadi coklat dan mati. Dalam keadaan populasi wereng tinggi dan varietas yang ditanam rentan wereng coklat dapat mengakibatkan tanaman seperti terbakar atau “hopperburn”. Wereng coklat juga dapat menularkan penyakit virus kerdil hampa dan virus kerdil rumput, dua penyakit yang sangat merusak.


Bagaimana Mengendalikan Wereng Coklat?

Ledakan WCK biasanya terjadi akibat penggunaan pestisida yang tidak tepat, penanaman varietas rentan, pemeliharaan tanaman, terutama pemupukan, yang kurang tepat, dan kondisi lingkungan yang cocok untuk WCK (lembab, panas, dan pengap).


Pencegahan

• Bersihkan gulma dari sawah dan areal sekitarnya.

• Hindari penggunaan pestisida secara tidak tepat yang dapat menyebabkan terbunuhnya musuh alami.

• Gunakan varietas tahan seperti Ciherang,Mekongga, dan Cigeulis.

• Jumlah kritis: pada kepadatan 1 wereng coklat/batang atau kurang, masih ada peluang menekan populasi.

• Amati wereng di persemaian setiap hari, atau setiap minggu setelah tanam pindah pada batang dan permukaan air. Periksa kedua sisi persemaian. Pada tanaman yang lebih tua, pegang tanaman dan rebahkan sedikit dan tepuk dengan pelan dekat bagian basal untuk melihat kalau ada wereng yang jatuh ke permukaan air.

• Gunakan perangkap cahaya waktu malam ketika terlihat ada gejala serangan wereng. Jangan tempatkan cahaya dekat persemaian atau sawah.Bila perangkap cahaya diserbu oleh beratus wereng, berarti persemaian dan sawah perlusegera diperiksa; lalu amati setiap hari dalam beberapa minggu berikutnya.

• Pupuk lengkap (NPK), dosis 250 kg urea, 100 kg SP36, dan 100 kg KCl/ha dapat membantu upaya
pencegahan.



Pengendalian secara mekanik dan fisik

• Genangi persemaian, selama sehari, sampai hanya ujung bibit saja yang terlihat.

• Sapu persemaian dengan jaring untuk menghilangkan wereng (tapi tidak telurnya),
terutama dari persemaian kering. Pada kepadatan wereng yang tinggi, penyapuan tidak akan dapat menghilangkan wereng dalam jumlah banyak dari bagian basal tanaman.


Pengendalian hayati

• Bila musuh alami lebih banyak jumlahnya daripada wereng, risiko ledakan serangan kecil. Musuh alami wereng termasuk laba-laba dan beberapa jenis parasitoid telur.


Pengendalian kimiawi



Gunakan insektisida di persemaian dalam kondisi
berikut:

• rata-rata lebih dari 1 ekor wereng per batang,
• lebih banyak wereng daripada musuh alami, dan
• penggenangan persemaian tidak memungkinkan

Bila terpaksa, gunakan insektisida yang berbahan aktif amitraz, buprofezin, beauveria bassiana, BPMC, fipronil, imidakloprid, karbofuran, karbosulfan, metolkarb, MIPC, propoksur, atau tiametoksam. Penggunaan insektisida harus mempertimbangkan risiko terhadap kesehatan dan lingkungan. Penggunaan insektisida yang tidak sesuai dengan prinsip tepat jenis, tepat dosis, dan tepat waktu akan mengganggu keseimbangan alami karena terbunuhnya musuh alami wereng, menyebabkan resurjensi atau ledakan serangan hama. Baca petunjuk yang tertera di label dengan teliti sebelum pestisida digunakan.



PESTISIDA NABATI WERENG COKELAT

RESEP 1

Bahan: Serbuk gergaji kayu pinus (Pinus merkusii)
Cara Pembuatan & Pemakaian:

Serbuk gergaji kayu pinus dikeringkan di bawah sinar matahari. Sebarkan di area sawah yang terkena serangan wereng coklat. Serbuk kayu pinus dapat menghambat penetasan telur wereng coklat.

RESEP 2

Bahan baku:5 kg daun tembakau (daun tembakau yang sudah dirajang dan dikeringkan)

Cara pembuatan & Pemakaian:

Daun tembakau disiram dengan air panas sebanyak 5 liter dan didiamkan sampai dingin.
Air rendaman disaring. Larutkan dengan air dengan air sebanyak 250 kali. Atau untuk setiap 15 L ditambahkan 60 cc rendaman air tembakau.Semprotkan secara merata pada tanaman padi yang terserang hama. Kegunaan lain: resep ini juga bisa untuk mengatasi serangan aphis dan pengerek batang.

2 comments :

Rizki Pradana on Jumat, Februari 17, 2012 12:40:00 AM mengatakan...

maap buu,,itu perasaan gambarnya bukan wereng coklat ya,,itu famili phyrocoridae,,alias bapak pocung (jawa),,biar gak salah aja karena info ini di share ke khalayak..CMIIW..^_^

Unknown on Minggu, Februari 19, 2012 4:47:00 PM mengatakan...

wehehehehe... terimakasih koreksinya,,, akan saya benahi :)

Posting Komentar

Ikuti Saya ^___^

visitors

 

My Blog List

Feedjit

PLANT HOSPITAL Copyright © 2009 Flower Garden is Designed by Ipietoon for Tadpole's Notez Flower Image by Dapino