PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI
Kata epidemi berasal dari bahasa Yunani, tersusun atas dua kata dasar yaitu :
“epos” yang artinya diantara, pada, atau mengenai dan “demos” yang artinya rakyat, banyak, atau populasi. Dengan menggunakan pengertian analogi maka, epidemiologi penyakit tanaman berarti ilmu yang mempelajari penyakit yang banyak berkembang pada populasi tanaman atau mempelajari penyakit tanaman yang (mungkin) berkembang menjadi mewabah. Petani mengusahakan tanaman sebagai pertanaman, atau kelompok (populasi) tanaman, sehingga kerugian yang diderita oleh petani terjadi pada aras (level) populasi. Oleh karena itu, epidemiologi selalu mempertimbangkan penyakit dalam populasi tanaman.
Menurut van der Plank (1963) epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit dalam populasi. Kranz (1973) menambahkan adanya faktor pengaruh lingkungan dan perilaku manusia di dalamnya, kemudian dilengkapi oleh Zadock (1979) bahwa proses tersebut terjadi dalam waktu dan ruang tertentu yang mempunyai saat awal, optimal dan akhir, sehingga populasi patogen merupakan fungsi dari waktu ( X = ft ). Menurut Oka (1993) epidemiologi adalah studi kuantitatif tentang perkembangan penyakit dalam ruang dan dalam jangka waktu tertentu sebagai akibat interaksi antara populasi inang dengan populasi patogen yang dipengaruhi oleh faktor-faktor fisik, biotik dan manusia.
Pengertian lengkap tentang epidemiologi penyakit tanaman merupakan cabang ilmu penyakit tanaman yang membahas tentang fenomena populasi tanaman inang dan populasi patogen dengan memperhatikan interaksinya yang dipengaruhi oleh faktor-faktor fisik, biotik dan manusia yang terjadi dalam areal dan waktu tertentu yang berakibat merugikan tanaman yang dianalisis secara kuantitatif tentang bagaimana pewabahannya.
Beberapa istilah yang berhubungan dengan epidemi sering saling dipahami berbeda. Istilah yang lebih tepat untuk ‘pewabahan penyakit tanaman’ yaitu epifitotik (epos = diantara, pada, mengenai phyton = pohon = tanaman), tetapi istilah ini kurang mendapat perhatian, sehingga sampai sekarang dalam ilmu penyakit tanaman, pewabahannya tetap digunakan istilah ‘epidemi’ sebagai kata benda dan ‘epidemik’ sebagai kata sifat yang sudah sangat luas dan dikenal masyarakat.
Epidemik (epidemic) berarti peningkatan insiden penyakit (disease incidence) atau terjadi perkembangan penyakit dalam suatu populasi tanaman per satuan waktu per satuan luas (van der Plank, 1963). Zadock & Schein (1979) mengemukakan bahwa epidemik sebagai pertambahan penyakit dalam suatu populasi tanaman per satuan waktu per satuan luas. Pengertian epidemik tersebut digunakan untuk menunjukkan dinamika penyakit dalam populasi tanaman tanpa mempertimbangkan keganasannya. Epidemi terjadi pada jangka waktu tertentu, atau tidak selalu terjadi pada setiap waktu. Epidemi terjadi pada tempat, ruang, wilayah tertentu, atau tidak merata di setiap tempat. Suatu penyakit yang terdapat merata, terjadi terus menerus di setiap musim dan berasal dari daerah yang bersangkutan, tidak dianggap sebagai penyakit epidemik, tetapi penyakit endemik. Penyakit exotik terdapat merata tetapi berasal dari daerah lain. Suatu penyakit yang merata di seluruh benua atau dunia disebut pandemik, tetapi jika penyakit hanya terdapat di sana-sini dengan selang waktu yang tidak tertentu dan tidak meningkat disebut sporadik.
0 comments :
Posting Komentar