Senin, 10 Oktober 2011

Budidaya Pertanian : KEMIRI







Kemiri (Aleurites moluccana Willd) berasal dari kepulauan Maluku, dan menurut
Burkill (1935) berasal dari Malaysia. Tanaman ini menyebar dari sebelah timur Asia hingga Fiji di kepulauan Pasifik. Di Indonesia kemiri tersebar luas dihampir seluruh wilayah Nusantara.
Luasnya penyebaran kemiri di Nusantara terlihat juga dari beragamnya nama daerahnya. Di
Sumatera, kemiri disebut kereh, kemili, kembiri, tanoan, kemiling, atau buwa kare; di Jawa,
disebut midi, pidekan, miri, kemiri, atau muncang (Sunda); sedangkan di Sulawesi, disebut wiau,
lana, boyau, bontalo dudulaa atau saketa.

Tanaman kemiri berkembang di Indonesia di daerah-daerah seperti Sumatera Barat,
Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Jawa Barat, Kalimanatan Selatan,
Kalimanatan Timur, Bali, Lombok, Sulawesi, Maluku, Timor, Kalimantan Barat, Bau-Bau dan
sekitarnya. Walaupun tanaman kemiri mudah tumbuhnya, namun sampai saat ini pengusahaannya hanya oleh petani belum dikembangkan secara perkebunan. Areal pertanaman kemiri di Indonesia seluruhnya saat ini mencapai 205.532 ha. Produksi pada tahun 2000 mencapai 74.319 ton, dimana 679 ton diantaranya di eskpor dengan nilai US$ 483.000.-.



SYARAT TUMBUH

Kemiri tumbuh dengan baik pada tanah-tanah kapur, tanah-tanah berpasir di pantai. Tetapi
dapat juga tumbuh pada tanah-tanah podsolik yang kurang subur sampai yang subur dan pada
tanah-tanah latosol. Tanaman kemiri dapat tumbuh dan berproduksi baik pada ketinggian 0 –
800 meter di atas permukaan laut, walaupun dibeberapa tempat dapat juga tumbuh pada
ketingian 1.200 meter dpl. Tanaman kemiri dapat tumbuh pada lahan datar, bergelombang dan
bertebing-tebing curam. Ditinjau dari kondisi iklimnya, tanaman kemiri dapat tumbuh di daerahdaerah yang beriklim kering dan basah. Tanaman kemiri dapat tumbuh di daerah dengan jumlah
curah hujan 1.500 – 2.400 mm per tahun dan suhu 200 – 270C.



BAHAN TANAMAN

Figure 1

Ketersediaan bibit tanaman merupakan kebutuhan utama yang harus dipenuhi dalam upaya
pengembangan komoditi kemiri. Untuk mendapatkan bibit tanaman kemiri dapat ditempuh
dengan 3 cara yaitu: (1) generatif; (2) vegetatif; dan (3) sambungan.



PENYIAPAN LAHAN

Lahan yang akan dipakai untuk budidaya tanaman kemiri harus bersih dari gulma dan dari
tanaman yang tidak bermanfaat. Sebab gulma tersebut dapat mengganggu pertumbuhan dari
tanaman kemiri tersebut.

Jarak tanam untuk tanaman kemiri sesuai dengan tujuannya; bila usaha budidaya kemiri ditujukan untuk mengahsilkan biji, maka jarak tanamnya adalah 10x10 meter, sedangkan bila untuk menghasilkan kayu untuk pulp, jaraktanamnya lebih rapat yaitu 4x4 meter.
Lakukan pengajiran sesuai dengan jarak tanam yang akan dipakai, pengajiran harus lurus muka, belakang dan kesamping kiri kanan. Pada ajir dibuat lobang dengan ukuran 60x60x60 cm. Pada saat menggali lobang, sebagian tanah galian lapisan atas harus dipisahkan. Kemudian tanah galian lapisan bawah dicampur dengan pupuk kandang secara merata dengan perbandingan 1:1. Jika penanam dimusim kemarau, lobang dapat langsung ditimbun dengan campuran media diatas, dan bibit dapat segera ditanam. Bila musim hujan, sebaiknya campuran tanah dan pupuk kandang tersebut dibiarkan sementara waktu di dekat lubang tanam. Tujuannya adalah untuk menurunkan kemasaman tanah. Setalah campuran tanah mengering sudah dapat dimasukan ke dalam lubang dan bibit dapat segera ditanam.



PENANAMAN

Pada lobang tanam yang telah diisi dengan tanah dan pupuk kandang tersebut, tanam bibit kemiri dengan jalan melepas kantong plastiknya. Pada saat melepas kantong plastik usahakan agar perakaran bibit tidak rusak. Penanaman bibit harus diusahakan agar perakarannya teratur dan terbuka.



PEMUPUKAN

Meskipun tanaman kemiri dapat tumbuh pada tanah yang marginal, bukan berarti tidak memerlukan pemupukan. Untuk mendapatkan produksi biji yang lebih banyak, tanaman kemiri perlu dipupuk secara rutin. Jenis pupuk yang diberikan dapat pupuk kandang (organik) atau pupuk kimia (anorganik).

Pemberian pupuk kandang dapat dilakukan sekali setahun, dosis pada tanaman muda cukup 2 kg/pohon. Sedangkan untuk tanaman yang sudah berproduksi dapat diberikan pupuk kandang sebanyak 10-30 kg per pohon.

Jika pupuk yang diberikan jenis pupuk anorganik, maka dosis untuk masing-masing pupuk disesuaikan dengan umur tanaman. Pupuk kimia ini sebaiknya diberikan dua kali dalam setahun, yaitu awal dan akhir musim hujan. Dosis pemupukan adalah sebagai berikut: pada tanaman muda umur 1 tahun diberikan 20 gr Urea, 10 gr SP36, dan 10 gr KCl per pohon, sedangkan pada umur 2-6 tahun dapat 100-250 gr Urea, 80-75 gr SP36, dan 20-100 gr KCl per pohon, pada umur lebih dari 7 tahun diberikan 500 gr Urea, 250 gr KCl per pohon per tahun.



PEMANGKASAN

Pemangkasan pada tanaman kemiri bertujuan untuk antara lain:
• Agar tanaman tidak terlalu tinggi dan percabangannya lebih banyak sehingga mudah melakukan panen. Untuk tanaman yang berasal dari cangkokan, tanaman yang lebih pendek menghindari tumbangnya tanaman.
• Mempermudah perawatan seperti penyemprotan hama dan penyakit, membuang benalu dan sebagainya.
• Dapat mempermuda bagian tanaman yang sudah tua
• Dapat mempercepat tanaman berbunga dan berbuah (mengatur C/N ratio), karena C/N ratio besarnya sedang, dapat merangsang pembungaan.

Pemangkasan sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan, untuk pembentukan tunas-tunas baru memerlukan banyak air. Pemangkasan dilakukan terhadap cabang-cabang yang lemah, rusak, mati, sakit, dan yang terlalu berdesakan agar udara dan sinar matahari masuk kedalam kanopi tanaman. Waktu pemberian pupuk dapat bersamaan dengan pemangksan ini.



POLATANAM

Di kebun petani tanaman kemiri biasanya tumbuh bercampur dengan tanaman lain, dalam satu areal jumlahnya tidak menentu satu atau dua batang.



HAMA

Hama yang menyerang daun: tungau (Tetranichiadae), moluska dan penggerek daun. Hama yang menyerang batang adalah hama penggerek batang biasanya dari famili Ceramicyadae. Tanda-tanda serangan adalah terdapat lubang-lubang pada batang kemiri yang dalamnya mencapai 2 cm, mengeluarkan lendir dan bekas gerekan. Hama yang menyerang akar kemiri adalah dari golongan rayap. Tanda-tanda serangan adalah terdapat becak-becak hitam pada pemukaan akar dan pangkal batang. Biasanya yang diserang adalah tanaman kemiri yang masih muda. Hama yang menyerang buah/biji: Larva Dacus sp. dan kumbang penggerek buah.



PENYAKIT

Penyakit hawar daun cendawan, penyakit antraknosa, dan penyakit gugur buah muda.

0 comments :

Posting Komentar

Ikuti Saya ^___^

visitors

 

My Blog List

Feedjit

PLANT HOSPITAL Copyright © 2009 Flower Garden is Designed by Ipietoon for Tadpole's Notez Flower Image by Dapino