Rabu, 18 Desember 2013

IDENTIFIKASI NEMATODA : Pratylenchus spp



Kingdom         : Animalia
Phylum           : Nematoda
Classis            : Secernentea
Subclassis       : Tylenchia
Ordo              : Tylenchida
Familia           : Pratylenchidae
Genus            : Pratylenchus

Pratylenchus  merupakan nematoda yang berukuran sangat kecil diantara nematoda parasit tumbuhan lain. Lebar tubuh nematoda ini antara 40 µm hingga 160 µm, dengan panjang tubuh antara 0,4-0,7 mm, sedangkan diameter tubuh 20-25µm. Pada beberapa jenis kedua kelamin terpisah, tetapi beberapa jenis yang lain jenis kelamin jantan tidak ada.

Bentuk nematoda ini pada umumnya memanjang, bagian ujungan terior kepala mendatar pada gambar 1, dengan kerangka kepala yang kuat,mempunyai stilet pendek dan kuat, panjangnya 14-20 µm dengan basal knop yang jelas. Kelenjer esofagusnya tumpang tindih dengan usus pada bagian ventral. Muara lubang ekskresi berada di dekat daerah pertemuan esophagus dan usus. Vulva terdapat di daerah posterior. Betina mempunyai gonad tunggal dan mempunyai kantong pasca vulva yang pendek. Anulasinya halus dan mempunyai empat garis lateral, tetapi ada juga jenis yang mempunyai hingga delapan. Ekornya lebar, ujunya membulat dan runcing, panjang 3,5-9% dari panjang tubuh. Nematoda jantan biasanya lebih kecil dari pada yang betina.
 Pratylenchus merupakan nematoda endoparasit yang tersebar luas di daerah pertanaman nilam di Indonesia. Serangan nematoda P. brachyurus pada tanaman nilam menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat, warna daun merah atau kekuning-kuningan dan menyebabkan luka nekrosis pada akar rambut dan kadang-kadang akar membusuk (Mustika et al. 1995; Harni & Mustika 2000). Selain menghambat pertumbuhan tanaman, infeksi P. brachyurusjuga mampu menurunkan kandungan klorofil dan kadar minyak,baik pada kultivar rentan maupun agak tahan (Sriwati 1999). Kerusakan akibat serangan nematoda tersebut pada tanaman nilam dapat menurunkan hasil sampai 85% (Mustika et al. 1995).
Kerangka kepala mengeras dan nampak jelas. Kedua jenis kelamin aktif, tubuhnya memanjang. Kepada pada dua jenis kelamin rendah, lebar dan membulat atau bagian anterior mendatar, (kecuali pada Radopholus), lebar kira-kira setengah sampai tiga perlima panjang  stilet. Stilet kekar dengan basal knob besar. Tiga kelenjar esofagus pada lobus bertindihan dengan usus. mempunyai satu atau dua ovarium. Panjang ekor betina dua kali atau lebih lebar dari bagian anus. Sayap ekor mencapai ujung ekor. Pratylenchus, Radopholus, Hirschmaniella, dan Nacobbu. Termasuk dalam endoparasit , yaitu menyerang dari dalam jaringan tanaman. Ada yang bersifat sedentary (menetap) dan ada yang bersifat migratory (berpindah). Bertubuh kecil, esofagus seperti Criconematidae. Anulasi halus, tidak memiliki hiasan atau tumpang tindih. Mempunyai satu ovarium, vulva terletak pada tubuh bagian belakang. Stilet betina berkembang baik, sedang pada jantan mereduksi.
Siklus Hidup. Pratylenchus sp. bertelur di dalam jaringan akar, pergantian kulit pertama terjadi dalam telur dan tiga kali pergantian kulit, berikutnya terjadi luar (setelah menetas). Masa telur 15-17 hari, 3 kali ganti kulit. Masa pro oviposisi 15 hari, sehingga masa satu generasi 45-48 hari Proses ganti kulit (molting) pada Pratylenchus brachyurus.Telur yang apabila menetas akan muncul larva stadia kedua,diletakan secara berkelompok tetapi terpencar di dalam akar dan tanah.Semua stadia bergerak di antara akar dan tanah.  baik.
Cara nematoda menyerang akar dan pengaruhnya terhadap tanaman. Nematoda menyerang akar tanaman hingga dapat menimbulkan  kerusakan mekanis. Nematoda yang menyebabkan kerusakan pada tanaman hampir semuanya hidup didalam tanah, baik yang hidup bebas didalam tanah bagian luar akar dan batang didalam tanah bahkan ada beberapa parasit yang hidupnya bersifat menetap didalam akar dan batang.
Gejala serangan nematoda secara umum yaitu tanaman nilam menunjukan gejala kerdil, daun-daun kekuningan, selanjutnya kemerahan dan gugur sehingga tanaman menjadi merana kemudian mati. Selain daun nilam berwarna kuning kemerahan, akar membusuk serta terdapat benjolan- benjolan akar.  Gejala kuning pada daun nilam yang terserang nematoda nampak seperti gejala kekurangan unsur N, P, dan K .Konsentrasi hidup nematoda lebih besar terdapat didalam perakaran tumbuhan inang terutama disebabkan oleh laju reproduksinya yang lebih cepat karena tersedianya makanan yang cukup dan tertariknya nematoda oleh zat yang dilepaskan dalam rizosfir awalnya, telur-telur nematoda diletakan pada akar - akar tumbuhan di dalam tanah yang kemudian telur akan berkembang menjadi larva dan nematoda dewasa. Berkumpulnya populasi nematoda disekitar perakaran ini mendorong nematoda menyerang akar dengan jalan menusuk dinding sel. Nematoda dewasa terus-menerus bergerak tiap detik, tiap jam, tiap hari dan menetap di sekitar akar, dalam gerakan - gerakan tersebut nematoda menggigit dan menginjeksikan air ludah pada bagian akar tumbuhan, menyebabkan sel tumbuhan menjadi rusak. Gejala kerusakan pada akar akibat gigitan nematoda ditandai dengan adanya puru akar (gall). Luka akar, ujung akar rusak dan akar akan membusuk apabila infeksi nematoda tersebut disertai oleh bakteri dan jamur pathogen.
Pengendalian. Umumnya serangan nematoda pada tanaman dapat menyebabkan penyakit kompleks, karena patogen lain seperti jamur, virus, dan bakteri dapat masuk ke jaringan akar melalui luka yang disebabkan oleh nematoda. Pengendalian nematoda dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu :
a.     Pemanfaatan Agens Hayati
Penggunaaan bakteri endofit yaitu Bacillus spp. (B. megaterium, B. subtilis). Bakteri endofit mempunyai keunggulan yaitu mampu meningkatkan ketersediaan nutrisi, menghasilkan hormon pertumbuhan, mengendalikan penyakit tumbuhan (Kloeper et al. 1992 dalam Harni et al. 2007), serta dapat menginduksi ketahanan tanaman (Hallman, 2001 dalam Harni et al. 2007).
b.     Penggunaan varietas toleran
Nilam jawa lebih tahan terhadap P. brachyurus , hal tersebut disebabkan karena tingginya kandungan fenol dan lignin dalam akar (Nuryani, et al. 2001 dalam Mustika, 2010).
c.      Pergiliran tanaman dan Penggunaan tanaman perangkapv
d.     Penanaman Tegetes (Tagetes patula), jarak (Ricinus communis), wijen (Sesamum indicum) dapat mengurangi infeksi P. brachyurus, karena tanaman ini dapat mengeluarkan eksudat akar yang toksik terhadap nematoda (Mustika et al., 2001 dalam Mustika, 2010).
e.     Teknik Budidaya
Penambahan bahan organik (takaran pupuk yang tepat) ke dalam tanah akan eningkatkan daya tahan menahan air dan kesuburan tanah, sehingga pertumbuhan tanaman meningkat dan tanaman lebih tahan terhadap nematoda.
f.      Penggunaan Pestisida Nabati

Tanaman mimba (Azadirachta indica), srikaya (Annona squamosa), jarak (R. communis), serai wangi (Cymbopogon nardus), lempuyang pahit (Zingiber americans), lempuyang wangi (Z. aromaticum) dapat mengurangi infektifitas serangan nematoda. Mimba dan jarak sangat efektif untuk mengurangi populasi nematoda (Mustika dan Harni, 2001 dalam Mustika, 2010).

0 comments :

Posting Komentar

Ikuti Saya ^___^

visitors

 

My Blog List

Feedjit

PLANT HOSPITAL Copyright © 2009 Flower Garden is Designed by Ipietoon for Tadpole's Notez Flower Image by Dapino