Rabu, 18 Desember 2013

NEMATODA (PENDAHULUAN)


Nematoda merupakan mikroorganisme yang digolongkan ke dalam filum dunia hewan. Nematoda ketika dilihat di bawah mikroskop terlihat berupa cacing-cacing mikroskopis dengan ukuran tubuh yang sangat kecil dan berwarnah bening. Secara umum karena ukuran tubuh nemtoda sangat kecil, para petani sangat sulit membedakan nematoda dan penyakit (Anaf, 2010).
Nematoda termasuk dalam Filum nemata, terdiri atas dua kelas yaitu Secernenta (Phasmidia) dan Adenophorea (Aphasmidia). Kelas Secernenta terdiri atas tiga subkelas yaitu Rhabditia, Spiruria, dan Diplogasteria. Semua nematoda parasitik tanaman termasuk dalam ordo Thylenchida dan Dorylaimida. Kalasifikasi dari nematoda Meloidogyne spp. adalah Phylum nematoda, klas secernenta, ordo tylenchida, subordo tylenchina, dan famili heteroderidae (Tjahjadi, 2005).
Heteroderidae dapat dibagi ke dalam 2 kelompok yaitu : nematoda sista yang terdiri dari genus Heterodera dan Globodera dan nematoda puru akar (genus Meloidogyne). Nematoda sista kedelai (H. glycines) adalah patogen kedelai yang penting secara ekonomi di Amerika. Nematoda sista kentang (Globodera pallida dan Globodera rostochiensis) menyebabkan kehancuran tanaman kentang yang tersebar di seluruh dunia (Lisnawita, 2003).
Nematoda endoparasit migratory menghabiskan banyak waktunya untuk berpindah atau bermigrasi dari akar tanaman satu ke akar tanaman lain dengan cara merusak pembuluh akar tanaman. Nematoda ini menyebabkan nekrosis parah  pada tanaman yang disebabkan oleh migrasi dan pola makan mereka. Ketika nematode ini memakan makanan, mereka dengan mudah dapat masuk ke jaringan sitoplasma sel tanaman dengan menggunakan stilet mereka, membunuh sel tanaman, dan kemudian berpindah melalui luka yang ditimbulkan.

Nematoda ini tidak makan di sel yang tetap. Tipe siklus hidup nematode ini adalah mereka mulai menyerang dari fase juvenile dua dan mulai mamakan tanaman. Nematoda makan dan bereproduksi secara primer di dalam pembuluh tanaman. Semua fase nematode mempunyai kemampuan untuk memakan tanaman dan berpindah ke dalam tanah kemudian memulai mencari akar lain untuk dijadikan inang.   Contoh dari nematode yang termasuk dari nematode endoparasit migratory atau nematode parasit berpindah adalah Pratylenchus (lesion nematode), Radopholus(burrowing nematodes) and Hirschmanniella (rice root nematode).
Nematoda Endoparasit sedentary adalah nematoda parasit paling berbahaya di dunia. Dua grup dari nematoda endoprasit sedentary ini adalah Nematoda sista kentang (Globodera dan Heterodera) dan Nematoda puru akar (Meloidogyne sp). Nematoda ini pada larva instar kedua menginvasi tanaman melalui akar dan bermigrasi melalui pembuluh akar menuju sel vascular perkembangan. Nematoda completely embedded di dalam akar selama masa perkembangan inisisasi, tetapi kemudian sista nematoda protrude dari akar. Larva stadia dua mengeluarkan sekresi ke dalam dan ke sekeliling sel tanaman untuk menstimulasi formasisel membesar.  Nematoda fase juvenile kedua mensekresikan cairan ke dalam tanaman dan menyelebungi sel tanaman dengan cairan tersebt untuk mestimulasi pembentukan sel yang lebih besar.

Sastrosuwignyo (1990) menyatakan bahwa tidak semua anggota Nematoda berperan sebagai hama tanaman atau bersifat parasitik, namun ada juga yang bersifat saprofag yang tidak merugikan tanaman. Nematoda sering ditemukan pada tempat-tempat atau habitat yang basah, misalnya dalam air, tanah, tanaman, binatang, dan manusia.
Nematoda saprophagus lebih banyak dijumpai pada tanah sampel daripada nematoda lainnya. Nematoda saprophagus (non-parasit) memiliki moroflogi yang hampir sama dengan nematoda parasit. Perbedaan pokok antara keduanya terletak pada bentuk dan susunan alat mulut. Alat mulut pada nematoda non parasit berbentuk seperti corong yang terbuka lebar dan tidak memiliki alat penusuk (stylet) seperti halnya pada nematoda parasit. Nematoda parasit kebanyakan hidup dengan memakan bahan-bahan organik (sebagai nematoda saprofag).
Nematoda bertubuh kecil (panjangnya kurang dari 1mm). Apabila mati karena diperlakukan dengan panas secara berhati-hati, maka tubuhnya sedikit bengkok pada bagian ventral. Tidak terdapat adanya tanda-tanda seksual dimorfisme pada bagian anterior tubuhnya. Bagian kepalanya rendah dan datar, apabila diamati di bawah mikroskop stereoskopis tampak ujung anterior tersebut seperti topi hitam yang datar. Bagian bibirnya terbagi atas 2, 3 atau 4 anulus dan lurus dengan garis tubuh, serta mengalami sklerotinisasi yang kuat. Panjang stiletnya 20 mm atau kurang (± dua kali lebar kepala), mengalami sklerotinisasi sedang, dengan basal knob berbentuk bulat dan bagian anteriornya konkaf (Luc et. al., 1995).
Umumnya perkembangan nematoda parasit tanaman terdiri dari tiga fase yaitu fase larva I sampai larva IV dan nematoda dewasa. Siklus hidup nematoda puru akar sekitar 18–21 hari atau 3–4 minggu dan menjadi lama pada suhu yang dingin. Jumlah telur yang dihasilkan seekor betina tergantung pada kondisi lingkungannya. Pada kondisi biasa betina dapat menghasilkan 300-800 telur dan kadang-kadang dapat menghasilkan lebih dari 2800 telur. Larva tingkat II menetas dari telur yang kemudian bergerak menuju tanaman inang untuk mencari makanan, terutama bagian ujung akar di daerah meristem, larva kemudian menembus korteks akibatnya pada tanaman yang rentan terjadi infeksi dan menyebabkan pembesaran sel-sel. Di dalam akar larva menetap dan menyebabkan perubahan sel-sel yang menjadi makanannya, larva menggelembung dan melakukan pergantian kulit dengan cepat untuk kedua dan ketiga kalinya, selanjutnya menjadi jantan atau betina dewasa yeng berbentuk memanjang di dalam kutikula, stadium ke empat muncul dari jaringan akar dan menghasilkan telur secara terus menerus selama hidupnya. Nutrisi yang tersedia serta jumlah larva per unit area jaringan inang. Larva jantan lebih banyak jika akar terserang berat dan zat makanan kurang, jika sedikit larva pada jaringan inang maka hampir semua menjadi betina, tetapi reproduksinya kebanyakan partenogenesis, walaupun exudat akar mampu memacu penetasan telur, tetapi senyawa tersebut tidak diperlukan untuk keberhasilan siklus hidupnya (Anafzhu, 2009).
Nematoda parasit mengalami perkembangan hingga terjadi variasi yang besar. Variasi ini terletak pada inang sekunder dan jumlah waktu yang dihabiskan dalam satu atau dua inang. Variasi yang besar terletak juga pada cara nematoda parasit berpindah dari satu spesies inang ke inang yang lain. Sehingga banyak spesies nematoda yang meletakkan telur yang pada inang utama dimana kotorannya akan dimakan oleh inang sekunder kemudian oleh inang utama setelah nematoda berkembang. Karena tidak selalu dapat diandalkan bahwa inang sekunder akan dimakan seperti halnya pada larva nematoda yang telah berkembang menjadi tahap infektif, banyak spesies yang memiliki kemampuan untuk encyst diri ke dalam otot atau kutikula inang sekunder (Ramel, 2008).

Kebanyakan fitonematoda adalah parasit obligat, yang tidak dapat hidup atau membiak tanpa adanya tumbuhan inang yang hidup. Nematoda mencucukkan stiletnya yang berlubang ke dalam sel tumbuhan dan dengan kekuatan mengisap esofagus menarik cairan tumbuhan. Pada umumnya nematoda mengeluarkan cairan dari kelenjar pencernaan yang disekresikan melalui stilet ke dalam sel tanaman, yang menyebabkan prapencernaan dan pencairan sebelum diisap masuk ke dalam saluran pencernaan. Bahkan sekresi tersebut ada yang mengandung hormon yang mengandung berbagai hormon yang menyebabkan sel-sel di sekitarnya berkembang secara luar biasa, sehingga terjadi hipertrofi atau hiperplasia (Semangun, 1996).

0 comments :

Posting Komentar

Ikuti Saya ^___^

visitors

 

My Blog List

Feedjit

PLANT HOSPITAL Copyright © 2009 Flower Garden is Designed by Ipietoon for Tadpole's Notez Flower Image by Dapino