Jumat, 04 September 2015

PERTUMBUHAN BUAH, PEMANENAN, DAN FISIOLOGI PASCA PANEN



(diterjemahkan oleh Annisa Ratu Aqilah dari buku Plants in Action)


Perkembangan buah dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan, sebagai contohnya adalah pada buah tomat. Pada pertumbuhan awal buah mengalami perbesaran secara cepat, dan berbentuk kecil, bertesktur keras, bewarna hijau, dan penuh dengan akumulasi asam organic. Benih kemudian menjadi dewasa sampai ke pematangan. Selama masa pematangan, tekstur buah menjadi lembut dan mengandung banyak gula terlarut, serta pigmen dan aroma yang mudah menguap. Pada akhirnya, buah menjadi terlalu matang dan struktur sel menjadi rusak dan buah akan menjadi mudah diserang pathogen (Sumber foto : D.A Brummell)
Buah dikembangkan sebagai sarana untuk produksi dan penyebaran benih. Manusia kemudian mengadakan penekanan seleksi lebih lanjut untuk mengembangkan produk yang akan kita gunakan. Perkembangan seperti itu telah mengalami percepatan pada beberaba abad terakhir ini. Menariknya, konsep kita tentang buah sebagai obyek yang manis dan berdaging untuk dimakan telah benar benar diterima baru baru ini di masa evolusioner.
Meskipun modifikasi dan kelebihan kelebihan yang ada pada struktur buah tergantung dari seleksi manusia, dan dengan beberapa yang tidak berbiji, kecuali seperti pisang dan anggur sultana, pertumbuhan buah sangat besar dipengaruhi oleh perkembangan biji. Proses yang terutama paling mendasari pengaruh tersebut adalah perubahan yang terjadi pada saat pasca panen.
Teknologi pasca panen juga merupakan alat manusia untuk memenuhi kebutuhan manusia yang didalamnya termasuk juga segala sesuatu yang terjadi pada tanaman selama setelah panen sampai digunakan oleh manusia. AKan tetapi,  kejadian sebelum masa panen juga memberikan efek lanjut pada sifat dari tanaman setelah panen. Latar belakang genetik merupaka factor yang sangat penting dan khusus, sebagai bagian yang akan menetukan respon tanaman untuk tumbuh dan lingkungan penyimpanan tanaman. Teknik pasca panen dapat dilakukan dengan sederhana dan mudah seperti pada penyimpanan biji-bijian atau dilakukan dengan teknik perkembangan teknologi yang tinggi seperti pengontrolan atmosfer penyimpanan pada produk segar.
Pada setiap hal, beberapa konsep dapat digunakan.Faktanya, Kualitas potensial dari komoditas segar yang tidak dapat kembali lagi dapat diperbaiki dengan waktu panen yang tepat, dengan tanpa peluang lanjut ntuk memanipulasi sifat dasar tanaman tersebut. Sesudah panen, waktu penyimpanan dimungkinan sependek mungkin dari waktu konsumsi, atau dapat diperpanjang sampai beberapa tahun pada penympanan biji-bijian. Mayoritas penelitian yang didiskusikan pada bacaan ini memberikan perhatian pada periode penyimpanan 2 sampai 25 minggu. Penanganan yang lebih dari periode/waktu ini mempunya efek yang sangat besar pada kegunaan akhir karena tanaman masih hidup sepanjang proses ini dan mudah diserang pada kondisi yang kurang baik. Oleh karenanya, fisiologi pasca panen menjadi sangat penting dan utama untuk negara seperti Australia dan New Zealand, yang mana mengirimkan hasil tanaman mereka dalam jumlah besar untuk jarak jauh. Sesuai dengan itu, Buah kiwi hijau ( Actinidia deliciosa) dan buah kiwi kuning (Actinidia chinensis) digunakan di sini sebagai contoh di mana prinsip dari penelitian pasca panen sukses digunakan untuk membentuk tanaman internasional baru yang stabil dan memiliki basis tetap.
Buah-buahan liar  seringkali mengandung komponen yang membuat mereka menjadi kurang menarik untuk dikonsumsi sampai mereka siap untuk diolah. Buah buahan ini  biasanya mengandung Kristal kalsium oksalat (rapid) yang mempunyai rasa pahit dan zat yang menciutkan (astringent). Akan tetapi, manusia telah melakukan adaptasi pada buah untuk penggunaan secara personal dengan menggunakan penekanan seleksi secara kuat untuk menghilangkan komponen yang tidak diharapkan dan meningkatkan cirri cirri yang menarik keinginan (untuk mengonsumsi). Hal tersebut salah satunya adalah dengan memasukkan aroma yang menarik dengan menggunakan minyak atsiri dan pemanis, warna yang cerah, tekstur yang lembut, dan nilai makanan yang tinggi. Pada awal abad 17, Gerard mencatat bahwa banyak buah pir yang manis, tidak menyebabkan gemuk, dan manis. Ada yang masam, dan sebagian besar kasar, terutama buah pir liar (John Gerard, Herbal or General of Plants, 1633). Sekarang, semua kultivar buah eropa dan asian memiliki rasa yang manis dan sangat besar menurunkan kandungan asam serta tannin dibandingkan dengan varitas induk mereka. Buah kesemek memberikan contoh yang lain di mana rasa yang ciut pada buah dapat berubah menjadi tidak ciut (astringent ke non-astringent)
Selama abad 20, penambahan tekanan pada seleksi telah digunakan untuk spesies buah beriklim sedang dalam membuat kultivar buah yang cocok untu penanganan pasca panen dan penyimpanan. Hal ini tidak dapat menjadi kenyataan pada sebagian besar buah tropika yang mana mempunyaii seleksi yang lebih kecil untuk beberapa karakteristik dan masih memberikan masalah dalam penanganan pasca panennya untuk para peneliti dan pemulia tanaman.
Sejarah pada buah kiwi menunjukkan beberapa langkah untuk membawa kesuksesan pada pengembangan buah komersial. Buah kiwi merupakan buah liar sampai pada tahun 1900, ketika masa penjinakkan dimulai. Perniagaan utama yang bernilai pada kultivar hijau ‘Hayward’ telah diseleksi pada tahun 1930. Peristiwa ini diikuti dengan perkembangan yang cepat pada teknik pengolahan, penanganan, dan pemasaran – semua kebutuhan yang dibutuhkan untuk membuat perdagangan buah baru mengalami kesuksesan. Pengembangan lebih lanjut dari kultivar buah kiwi kuning atau emas ‘Hort16A’ pada akhir tahun 1990an telah memberikan  tambahan kombinasi unik untuk rasa buah yang tinggi dengan daging buah bewarna kuning. Beberapa keistimewaan dari fisiologi buah kiwi yang membuatnya disetujui untuk dikomersialisasikan adalah
1. Kombinasi rasa dan aroma yang unik dan tidak biasa dengan kandungan nilai nutrisi tinggi
2. Dapat menyimpan klorofil sehingga bagian dalam jaringan buah hijau cerah ketika telah matang (‘Hayward’)
3. Menghasilkan periode matang yang dapat diatur dan panjang pada musin panen yang panjang yang mana buah dapat dipanen di saat dewasa dengan keadaan buah yang baik.
4. Hal paling penting adalah buah kiwi dapat mentolerir penyimpanan pada suhu rendah.

0 comments :

Posting Komentar

Ikuti Saya ^___^

visitors

 

My Blog List

Feedjit

PLANT HOSPITAL Copyright © 2009 Flower Garden is Designed by Ipietoon for Tadpole's Notez Flower Image by Dapino