Jumat, 04 September 2015

ASAL MULA JARINGAN BUAH DAN SET BUAH


(diterjemahkan oleh Annisa Ratu Aqilah dari buku Plants in Action)

Penyerbukan, diikuti dengan pertumbuhan pembuluh sari dan pembuahan, mempengaruhi pertumbuhan buah (Gambar 11.1) Jika penyerbukan tidak dapat terjadi, maka bunga akan gugur (pada kasus yang jarang). Meskipun demikian, program perkembangan  dari ekspresi gen untuk pertumbuhan buah sudah mulai terbentuk dengan baik mendahului dari biologi bunga.
            Primordia mungkin mulai diaktifkan 6 bulan sebelum bunga terbuka dan perkembangan ovarium terus berlanjut selama masa pertumbuhan bunga dengan jaringan ovarium yang terbentuk dengan lambat pada proses ini. Sebagai bagian dari hasil tersebut, Homologi dari daun dan tangkai daun adalah penting dan jelas di banyak buah 9 Gillaspy et al, 1993). Kelopak daun menunjukkan lembaran sel, stomata, dan kloroplas.
            Istilah umum ‘buah’ mencakup susunan struktur yang luas, semua struktur tersebut mendukung dan melindungi biji, akan tetapi dimana variasi bagian yang kemudian dikembangkan dari pembuahan asli pada bunga memiliki variasi khusus tersendiri. Pada bentuk paling sederhana, dinding ovarium berkembang terus bersama biji, dan bersamaan dengan perkembangan mereka, dinding ovarium akan mengering dan menjadi  buah/polong (legume) atau kapsul (poppy). Pada (Daging buah khusus) lainnya, struktur utama dapat timbul lebih berkembang dari bagian khusus dari bagian asli bunga. Hal tersebut termasuk dalam dinding ovarium atau sumbu utama, wadah yang dapat mendukung anther dan ovarium, atau bahkan mahkota bunga dan kelopak daun, pada hubungan secara morfologi, buah adalah struktur yang dikembangkan dari pembuahan atau rangsangan ovul, dtambah hubungan antara bagian bunga yang berasal dari induk tanaman.
            Secara mekanis, buah adalah satu bagian unit yang terdiri dari biji dan jaringan yang saling berhubungan, kemudian berkembang menjadi satu bagian/tubuh. Deskripsi secara luasnya, buah terdiri dari struktur yang berasal dari satu ovarium (contoh sederhananya adalah buah apel, apokat, dan mangga) dan demikian juga dengan gabungan beberapa buah yang tersusun dari beberapa ovarium yang terpisah dan bersatu (kumpulan buah seperti blackberry dan cherimoya) atau beberapa bunga terpisah yang berkumpul ke dalam satu struktur (nanas dan breadfruit).
            Selama perkembangan buah, dinding bakal buah menjadi pericarp : kering seperti polong-polongan, seperti tanaman gandum, atau berdaging seperto berry (anggur). Tiga perbedaan lapisan morfologi terbentuk dan berkembang menjadi variasi tingkat : eksocarp (kulit buah), mesocarp (daging buah), dan endocarp (lapisan dalam sel)
            Eksokarp akan berkembang menjadi kutikula dan mungkin menunjukkan cirri cirri morfoloi yang bervariasi seperti rambut kasar pada buah kiwi dan rambut rambut halus pada buah peach/persik. Kulit buah dan kutikula membatasi pertukaran gas dan menetukan penampilan umum  dari buah yang matang. Sebagian besar kutikula mempunyai kekedapan yang sangat tinggi untuk gas, sehingga uap air, oksigen, dan karbondioksida terutama menyebar melalui stomata atau lentisel lain atau dengan aliran massa melalui rongga pada kelopak bunga dan tangkai buah.
            Jaringan mesokarp selalu mewakili bagian berdaging pada buah dan umumnya mengandung kloroplas dan zat pati. Pada buah berdaging seperti berry (tomat, kiwi, dan anggur), jaringan ini secara khas terdiri dari sel parenkim besar dan berisi jaringan pembuluh utama.
            Endokarp adalah bagian yang kurang umum, tapi secara khas berkembang menjadi selubung yang tebal dan kuat mengelilingi biji seperti pada buah persik, apricot, atau macadamia.
            Sebuah bakal buah mendapatkan rangsangan dengan beberapa cara agar pertumbuhan buah terjadi yang secara normal dilakukan dengan penyerbukan dan pembuhan. Hormon giberelin dan auksin mempunya peran sebagai stimulus dalam penyerbukan dan produksi hormon oleh bakal buah yang telah dibuahi menjadi stimulant penting untuk perkembangan buah (de jong et al, 2009)
            Kesimpulannya, keseimbangan yang baik dari aplikasi alat alat pertumbuhan untuk buah tanpa penyerbukan dapat menghasilkan buah dan penggunaan giberelin GA4 dan GA7 sangat efektif untuk mendesain apel tanpa biji. Sebaliknya, Buah tanpa biji sangat langka terjadi pada buah kiwi, meskipun aplikasi berulang dari NAA (naphthaleneacetid acid) dengan BA (benzyladenina) serta giberelin telah sukses dilakukan. Pada beberapa hasil menunjukkan bahwa pada pertumbuhan -sendiri atau kombinasi-dapat memicu pembelahan sel pada ovarium dan jaringan terkait yang akhirnya menjadi buah.

            Buah tanpa biji telah muncul melalui seleksi genotip oleh manusia yang mana ovarium/bakal buah memproduksi persediaan cukup untuk alat pertumbuhan tanpa rangsangan dari perkecambahan serbuk sari dan perkembangan biji (pisang triploid), atau dimana pembuahan diikuti dengan pengguguran biji (stenospermocarpic yang menghasilkan anggir sultana). Dengan tanpa terjadinya penyerbukan, tingkat endogen hormone seperti auksin dan giberelin biasanya turun drastis. (de jong et al, 2009) dan bunga atau fruitlets berhenti tumbuh.

0 comments :

Posting Komentar

Ikuti Saya ^___^

visitors

 

My Blog List

Feedjit

PLANT HOSPITAL Copyright © 2009 Flower Garden is Designed by Ipietoon for Tadpole's Notez Flower Image by Dapino